Untuk menyikapi keresahan masyarakat tentang merebaknya virus Hog Cholera (HC) yang menyerang ternak babi, Tim pencegahan dan penanganan peredaran virus Hog Cholera Babi Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau melakukan pengecekan dan pengujian sampel. Virus HC hanya menyerang babi dan belum ditemukan menginfeksi manusia. Kita hanya bisa melakukan upaya pencegahan penyebaran virus dengan melakukan sanitasi terhadap kandang dan pemberian vitamin, serta vaksin kepada ternak yang sehat.

Pengambilan sampel darah babi ini dilakukan di 3 kecamatan dimana populasi babi yang paling tinggi di Kabupaten Sanggau, yaitu Kecamatan Meliau, Parindu dan Mukok. Sebanyak 162 sampel diambil dari 3 kecamatan ini dan dikirim ke Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat untuk selanjutnya dikirim ke Balai Veteriner Banjarbaru Kalimantan Selatan untuk dilakukan pengujian

Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui pakan dan produk daging babi yang terkontaminasi, serta sepatu, pakaian, kendaraan, pisau dan peralatan rumah tangga lainnya. Penularan juga dapat terjadi melalui proses perpindahan ternak yang terinfeksi dan melintasi populasi babi lain. Virus ini juga mungkin ada dalam sampah yang digunakan untuk pakan babi. Kemunculan penyakit ini akan ditandai dengan demam tinggi dan kelelahan pada babi. Selanjutnya babi akan mulai kehilangan nafsu makan, depresi umum dan penarikan dari hewan lain, mata memerah dan kering, muntah, sembelit atau diare, batuk dan kesulitan bernafas. Dalam banyak kasus, ruam pada kulit semakin berkembang serta selaput lendir dari mulut dan tenggorokan bisa menjadi meradang dan ulseratif. Lama kelamaan, babi akan mulai berbaring dan enggan bergerak, kadang dengan gaya berjalan yang mengejutkan dan punggung melengkung; kemudian ia tidak dapat bangkit dan menjadi koma.