Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau, melalui Dana Aspirasi dari DRPD Dewi Marlina dari Fraksi PSI, telah mengambil langkah besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak. Melalui program bantuan ternak, empat kelompok tani ternak di Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan Toba mendapatkan dukungan berupa sapi bali dan babi landrace. Langkah ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan fisik berupa hewan ternak, tetapi juga membekali peternak dengan ilmu yang dapat meningkatkan keberlanjutan usaha mereka.

Distribusi Bantuan Ternak: Sebuah Investasi Jangka Panjang

Bantuan yang diberikan kepada kelompok tani ternak ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor peternakan. Berikut adalah kelompok yang menerima bantuan:

  1. Kelompok Tani Ternak Entorap Jaya, Desa Lumut, Kecamatan Toba – mendapatkan 7 ekor sapi bali.
  2. Kelompok Tani Ternak Harapan Bersama, Desa Pulau Tayan Utara, Kecamatan Tayan Hilir – mendapatkan 8 ekor sapi bali.
  3. Kelompok Tani Ternak Putra Tobax, Desa Kampung Baru, Kecamatan Toba – mendapatkan 10 ekor babi landrace.
  4. Kelompok Tani Tayan Melati, Desa Pulau Tayan Utara, Kecamatan Tayan Hilir – mendapatkan 10 ekor babi landrace.

Namun, pemberian ternak ini hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju keberhasilan usaha peternakan. Tanpa manajemen yang baik, banyak program serupa yang gagal karena kurangnya pengetahuan dan ketidaksepahaman dalam kelompok.

Peningkatan Kapasitas Peternak: Kunci Kesuksesan

Menyadari pentingnya edukasi dalam dunia peternakan, pemerintah mengadakan kegiatan sosialisasi sebelum distribusi ternak dilakukan. Dalam kegiatan ini, para peternak menerima pembekalan mengenai budidaya ternak yang efektif, manajemen kesehatan, dan pengelolaan peternakan yang berkelanjutan.

Finy Widyanti, S.Pt, dan Dema Iqbal, S.Pt, dua tenaga ahli dari bidang peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Sanggau, hadir memberikan materi yang mudah dipahami dan aplikatif. Para peternak menyambut sosialisasi ini dengan antusias, aktif mengajukan pertanyaan tentang cara optimal merawat ternak yang akan mereka terima.

Program ini membuktikan bahwa kesejahteraan peternak tidak hanya bergantung pada jumlah ternak yang dimiliki, tetapi juga pada kapasitas mereka dalam mengelola usaha peternakan dengan baik.

Pentingnya Kekompakan dan Manajemen Kelompok

Sejarah menunjukkan bahwa banyak bantuan ternak yang tidak berhasil karena konflik internal dalam kelompok tani. Oleh karena itu, petugas teknis menekankan bahwa kesuksesan program ini tidak hanya bergantung pada aspek teknis budidaya, tetapi juga pada komunikasi dan kerja sama dalam kelompok.

Tanpa kekompakan, kelompok akan kesulitan dalam menjalankan usaha peternakan secara efektif. Solidaritas dan keterbukaan dalam manajemen adalah kunci keberlanjutan usaha ternak. Pemerintah berharap bahwa kelompok tani ternak yang terlibat dapat membangun sistem kerja sama yang kuat untuk memastikan pertumbuhan usaha mereka dalam jangka panjang.

Kesimpulan: Harapan dan Tantangan

Program ini adalah langkah besar dalam pengembangan peternakan di Kabupaten Sanggau. Bantuan ternak, jika diikuti dengan manajemen dan kerja sama yang baik, akan menjadi batu loncatan menuju kesejahteraan peternak.

Namun, keberhasilan program ini bergantung pada keseriusan peternak dalam menerapkan ilmu yang telah diberikan, serta pada kerja sama dalam kelompok. Dengan semangat baru dan dukungan dari pemerintah, masyarakat peternak di Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan Toba kini memiliki kesempatan untuk membangun usaha peternakan yang lebih maju dan berkelanjutan.

Kini saatnya para peternak mengambil kendali atas masa depan mereka—memanfaatkan setiap bantuan yang diberikan, menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari, dan memastikan usaha peternakan mereka berkembang dari waktu ke waktu. Kabupaten Sanggau memiliki potensi besar dalam sektor peternakan, dan dengan kesungguhan serta kerja sama yang kuat, cita-cita tersebut akan segera terwujud.

 

Sumber: https://web.facebook.com/demaiqbal86/