Di ujung barat Kabupaten Sanggau, dua desa terpencil—Ketori dan Semirau—menjadi saksi bisu perjuangan para petugas vaksinator dalam menjaga nyawa dan harapan. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Sekadau, wilayah ini bukan hanya jauh secara geografis, tetapi juga menantang secara medan dan cuaca. Namun, bagi para petugas dari Dinas Perkebunan dan Peternakan, khususnya Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, jarak dan hujan bukanlah halangan.

Rabies, penyakit mematikan yang ditularkan melalui gigitan hewan penular seperti anjing dan kucing, sempat melanda Kabupaten Sanggau dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Agustus 2025. Kecamatan Jangkang, dengan populasi anjing yang tinggi, menjadi salah satu titik rawan yang harus segera ditangani.

Pada sore yang basah, tim vaksinator bergerak. Di Desa Ketori, koordinasi dilakukan oleh Iwan Heri Pambudi, S.Pt, bersama Hermanto, Nobertus Doni, dan Sumadi. Sementara di Desa Semirau, Dema Iqbal, S.Pt dan Umar memimpin jalannya vaksinasi. Mereka menyusuri jalanan licin, menembus hujan, dan menghadapi kendaraan yang mogok demi satu tujuan: melindungi masyarakat dari ancaman rabies.

Kegiatan vaksinasi berlangsung hingga malam, pukul 20.00. Warga yang baru pulang dari kebun dan ladang datang membawa hewan peliharaan mereka. Anjing dan kucing digendong, dituntun, bahkan dibawa dengan sepeda motor. Antusiasme warga menjadi bahan bakar semangat para petugas. Meski basah kuyup dan lelah, kami tetap lanjut. Ini bukan sekadar tugas, ini pengabdian.

Di tengah keterbatasan, para petugas menunjukkan bahwa pelayanan publik bukan hanya soal prosedur, tetapi soal kehadiran dan kepedulian. Mereka tidak hanya membawa vaksin, tetapi juga membawa rasa aman, harapan, dan bukti bahwa negara hadir hingga ke pelosok.

Bagi masyarakat, kegiatan ini bukan hanya tentang suntikan rabies. Ini tentang rasa dihargai, tentang perhatian yang nyata dari pemerintah. Bagi pemerintah kabupaten, kisah ini adalah cermin dedikasi aparatur di lapangan—yang bekerja tanpa sorotan, namun berdampak besar.

Oleh: Dema Iqbal, S.Pt (Fungsional Pengawas Bibit Ternak)