Di Kabupaten Sanggau, persiapan Idul Adha bukan sekadar tradisi, tetapi juga sebuah tanggung jawab besar. Rabu, 4 Juni 2025, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau, khususnya bidang peternakan dan kesehatan hewan, turun tangan memastikan bahwa sapi yang akan dikurbankan memenuhi standar kelayakan.
Sejumlah 10 orang tim ahli dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap 87 ekor sapi di Jalan Semboja Indah I, Kecamatan Kapuas, sebuah lokasi penampungan milik Bapak Cacak (A. Ghonim). Proses ini bukan sekadar pengecekan biasa, melainkan sebuah langkah krusial dalam menjamin kesehatan, usia minimal, dan kelayakan sesuai syariat Islam.
Yang lebih membanggakan, dengan terpilihnya seekor sapi berbobot 1,2 ton dari penampungan sebagai Bantuan Presiden, yang akan dikirim ke Kabupaten Melawi. Keberhasilan ini semakin diperkuat dengan Bantuan Gubernur, berupa satu ekor sapi berbobot sekitar 1,1 ton, yang akan disalurkan ke Desa Sami, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau. Selain itu, Bupati Sanggau juga menyiapkan satu ekor sapi kurban yang akan dikirim ke Desa Balai Belungai, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau.
Tak hanya soal kelayakan hewan kurban, pemeriksaan juga berfungsi sebagai antisipasi terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang masih menjadi perhatian di Indonesia. Tim dari Balai Veteriner Banjarbaru, dan Kabid Peternakan Dr. Ambius Anton, S.Pt, M.Si, turut hadir melakukan supervisi. Melihat kondisi kandang dan sanitasi di penampungan, pihak BVET memberikan acungan jempol karena telah memenuhi standar manajemen kesehatan dan perkandangan sesuai SOP.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Bapak Cacak (A. Ghonim) sebagai peternak, tetapi juga menjadi prestasi bagi Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau dalam menjaga mutu hewan kurban. Dengan langkah teliti dan penuh dedikasi, masyarakat bisa menyambut Idul Adha dengan kepercayaan penuh terhadap kualitas hewan yang akan dikurbankan.
Inilah bentuk nyata dari pelayanan yang tidak sekadar memenuhi prosedur, tetapi juga memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban. Sanggau sekali lagi membuktikan bahwa perhatian terhadap peternakan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga menyangkut keberlanjutan tradisi dan nilai keagamaan yang dijunjung tinggi.
(https://web.facebook.com/demaiqbal86)